DI-, DALAM BAHASA INDONESIA

Hai semua, apakabar?
Perkenalkan, saya Bagus Setiawan.
Yuk, berbagi ilmu. Kali ini, ilmu yang akan saya bagi adalah, penulisan di- dalam bahasa Indonesia.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal penulisan di- menjadi dua.

Di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan. Apa perbedaannya? Perbedaannya terletak pada penulisannya.
Di- sebagai awalan, penulisannya disambung dengan huruf di belakangnya. Sedangkan, di- sebagai kata depan penulisannya dipisah dengan huruf di belakangnya. Selain itu, perbedaan kedua penulisan ini akan menimbulkan perbedaan makna.
Misal, penulisan: dikenang dan di Kenang.
Di- dengan penyambungan dan di- dengan pemisahan. Mana yang benar penulisannya menurut bahasa Indonesia?
Keduanya benar. Di- yang pertama menunjukkan keadaan, mengenang. Dan di- yang kedua menunjukkan di Kenang, daerah Kenang (kalau ada).
Karena, penulisan di- di sini menunjukkan sebuah keterangan (lokasi). Andai, tidak ada nama daerah bernama Kenang, maka penulisan di Kenang, adalah salah.
Tambahan, untuk di- sebagai kata depan yang menunjukkan lokasi, penulisan huruf setelah di-, menggunakan huruf besar.

Sekarang kita masuk pada penjelasan, di- sebagai awalan. Saya punya rumus sederhana untuk membedakan di- sebagai awalan dan di- sebagai kata depan. di- sebagai awalan akan selalu menunjukkan sebuah keadaan. Untuk memudahkan kita dalam penggunaan penulisannya, selau ingat rumus, ‘diapakan’.
Misal, penulisan di- dengan kata-kata berikut akan selalu menunjukkan keadaan ‘diapakan’.

Diapakan? Dilihat
Diapakan? Diraba
Diapakan? Diterawang

Semua menunjukkan keadaan. Secara sederhananya, semua penulisan di-, di luar di- sebagai awalan adalah di- sebagai kata depan.
Seperti; Di depan, di samping, di atas, di teras, di pagi hari, di Semarang, di Pantai Indah Kapuk, semua itu menunjukkan selain keadaan. Lebih tepatnya menunjukkan keterangan (lokasi dan waktu).

Bagaimana? Cukup membantu?
Kalau ada pertanyaan atau saran, kasih komenetar di bawah ya.
Terima kasih.

Komentar